Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Presentasi H. Andri S Hamami dalam FGD BUMDes

Gambar
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Resort Prima, Desa Perbawati pada hari Kamis (31/8). FGD ini difokuskan pada pembahasan "Peran Kemitraan Swasta dalam Membangun Perekonomian Desa Melalui BUMDes". Dua puluh kecamatan dan dua puluh desa mengikuti FGD yang digagas untuk mewujudkan kegiatan BUMDes di Sukabumi. Narasumber dari berbagai pihak swasta seperti: PT. Indowooyang, BPJS, dan Bank Jabar Banten memberikan materi kepada peserta diskusi terkait peran kemitraan ini. H. Andri Setiawan Hamami, selaku Tim Ekonomi Kab. Sukabumi mengharapkan agar pembangunan ekonomi kerakyatan diawali oleh keseriusan dalam memulai usaha. Lebih lanjut ia menjelaskan, banyak sekali peluang usaha yang belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh pelaku usaha baru. Untuk mewujudkan semua itu diperlukan adanya beberapa hal dalam diri seorang pelaku usaha, terutama pelaku usaha baru, antara lain; motivasi dan kre

Tahapan Pilkada Kota Sukabumi 2018

Gambar
Tahapan Pilkada 2018

Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan di Sukabumi

Gambar
Makalah ini disampaikan oleh H Andri Setiawan Hamami pada acara uji kelayakan penjaringan bakal calon kepala daerah dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Tahun 2018.

Diseminasi BUMDes

Gambar
Sebanyak 38 Badan Usaha Milik Desa yang telah diverifikasi oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa mengikuti Diseminasi Bumdesa bertempat di Hotel Sukabumi Indah pada hari Rabu (7/12). Diseminasi atau penyampaian informasi kepada kelompok sasaran (BUMDES) ini merupakan salah satu upaya memberikan pemahaman strategi meningkatkan dan mengembangkan pertumbuhan Badan Usaha Milik Desa yang telah berjalan‎. H. Andri S Hamami sebagai salah seorang Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi menyampaikan strategi pengembangan BUMDES di Kabupaten Sukabumi kepada peserta kegiatan. Fokus usaha yang sebaiknya dikembangkan oleh Bumdes -saat ini- adalah mendirikan grosir melalui badan usaha koperasi yang akan mengelola warung-warung. Lebih jauh ditegaskan, keberadaan grosir yang dikelola oleh BUMDES bukan menjadi pesaing warung-warung yang telah ada melainkan sebagai mitra -bahkan- pemasok barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.  Terhadap salah satu persoalan pengemba

H Andri Hamami Mengunjungi BUMDes Cikakak

Gambar
H. Andri Setiawan Hamami sebagai salah seorang Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi mengadakan kunjungan ke Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Cikakak . Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Bumdes Cikakak akan menjalankan bisnis sosial ( social business ) dengan memberikan pelayanan umum ( serving ) kepada masyarakat Desa Cikakak dengan tujuan memperoleh keuntungan finansial. Sementara itu, Unit usaha dalam Bumdes Cikakak sebagaimana yang akan dijalankan meliputi : Air minum Desa Usaha listrik Desa Lumbung pangan Desa Sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya Bumdes Cikakak  juga  menjalankan kegiatan usaha penyewaan berupa penunjang bagi peningkatan usaha / perekonomian masyarakat Desa Cikakak, meliputi : Alat transportasi Perkakas pesta Gedung pertemuan Rumah toko Tanah milik Bumdes Cikakak Barang sewaan lainnya Setelah penyelenggaraan Diseminasi Bumdes beberapa bulan lalu, kegiatan Bumdes di beberapa desa  mulai memperlihatkan k

Pengembangan Ekonomi Lokal ala H Andri

Gambar
Outline Badan Usaha Milik Desa selanjutnya disingkat dengan BUMDes diproyeksikan muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di wilayah perdesaan. UU No 6 tahun 2014 tentang Desa memberikan payung hukum atas BUMDes sebagai pelaku ekonomi yang mengelola potensi desa secara kolektif untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa. Apa itu BUMDes? Istilah BUMDes muncul melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 72/2005 dan dirincikan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 39/2010. BUMDes merupakan wadah usaha desa yang memiliki semangat kemandirian, kebersamaan, dan kegotong-royongan antara pemerintah desa dan masyarakat untuk mengembangkan aset-aset lokal untuk memberikan pelayanan dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan desa. Sebelum lahirnya kebijakan di atas, inisiatif BUMDes sudah muncul di sejumlah daerah dengan nama yang berbeda-beda, tapi mereka memiliki prinsip dan tujuan yang sama. Ada yang menjalankan bisnis simpan-pinjam (keuangan mikro), ada juga yang menye

Workshop Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

Gambar
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan Workshop Pemberdayaan Masyarakat di Hotel Sukabumi Indah selama dua hari. Acara tersebut diselenggarakan dari hari Senin (13/3) sampai Selasa (14/3) dengan melibatkan unsur Kepala Desa, Kasi Pemberdayaan Masyarakat, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dari tiap desa. Andri Setiawan Hamami, selaku ketua Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi menyampaikan materi terkait "Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal." di hadapan sekitar 150 peserta workshop . Salah satu upaya penggalian potensi ekonomi desa adalah melalui pemberdayaan masyarakat desa dalam pengelolaan BUMDes. Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes, menurut Andri Hamami, telah memiliki payung hukum dan aturan yang jelas di mana setiap desa bisa mendirikan BUMDes atas prakarsa masyarakat. Setelah terbentuk kepengurusan selanjutnya disahkan oleh Kepala Desa melalui Surat Keputusan. Segmen-segmen usaha BUMDes harus memerh

H Andri Hamami Melakukan Sosialisasi BUMDes Kepada Para Distributor

Gambar
Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi yang dipimpin oleh H. Andri Setiawan Hamami melakukan sosialisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kepada para distributor se-Sukabumi. BUMDes yang telah digagas oleh Tim Ekonomi, menurut H. Andri Setiawan Hamami untuk langkah awal akan memulai usaha yang bergerak di sektor perdagangan dan agro bisnis. BUMDes Sukajaya Para distributor diikutsertakan sebagai penyedia kebutuhan-kebutuhan pokok bagi BUMDes yang bergerak di bidang usaha dagang misalnya: BUMDes Mart. Badan Usaha Milik Desa akan di- launching- kan oleh Tim Ekonomi dan DPMPD Kabupaten Sukabumi pada pertengahan Agustus tahun ini. H. Andri Setiawan Hamami sangat optimis sekali, melalui BUMDes , perekonomian sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat akan segera terwujud. " Dengan perjuangan meskipun perlahan namun BUMDes akan menjadi salah satu lembaga yang akan dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sukabumi." Ucap Ketua Tim Ekonomi Kab.

Deklarasi Relawan KAMI

Gambar
Menyikapi penyelenggaraan Pilkada Kota Sukabumi Tahun 2018 yang telah memasuki tahapan sosialisasi, masyarakat dari berbagai latar belakang menyelenggarakan deklarasi sebagai Relawan KAMI (Kawan Andri Hamami). Pelaksaan deklarasi pada tanggal 23 Agustus 2017 dilakukan di Saung Abah Resto berisi beberapa hal salah satunya memberikan dukungan kepada H. Andri Setiawan Hamami untuk maju sebagai calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pilkada Kota Sukabumi Tahun 2018. Dukungan kepada Andri Hamami oleh Relawan KAMI (Kawan Andri Hamami) ini dilakukan atas dasar telaah dan meninjau serta menimbang rekam jejak beliau sebagai seorang pengusaha muda di Kota Sukabumi yang cukup berhasil. Setelah Relawan KAMI dideklarasikan, dilanjutkan dengan diskusi tentang "Kasukabumian" pada hari Rabu (23/8) di Saung Abah Resto. Para relawan dari berbagai latar belakang: pendidik, aktivis, tokoh pemuda, dan pengusaha muda hadir dalam acara tersebut. Hal yang didi

Diskusi KAMI

Gambar
Relawan KAMI (Kawan Andri Hamami) menyelenggarakan diskusi tentang " Kasukabumian " pada hari Rabu (23/8) di Saung Abah  Resto. Para relawan dari berbagai latar belakang: pendidik, aktivis, dan pengusaha muda hadir dalam acara tersebut. Hal yang didiskusikan pada pertemuan ini salah satunya mengupas apa saja  yang harus dilakukan oleh Kepala Daerah -mendatang -  dalam mengelola Kota Sukabumi. Dalam sambutan diskusi tersebut, Tejo Sulaksono menegaskan, keberadaan Relawan KAMI tidak sekadar ada saat akan menghadapi Pilkada Kota Sukabumi Tahun 2018 saja. Terbentuknya Relawan KAMI ini merupakan salah satu kepedulian masyarakat Kota Sukabumi terhadap kotanya sendiri. Salah seorang relawan, Riswan Safari memberikan pandangan, tata kelola Kota Sukabumi sampai saat ini memang masih belum sempurna. Maka, menjadi satu keniscayaan bagi kepala daerah mendatang untuk terus dapat memperbaiki persoalan mendasar yang dihadapi oleh Kota Sukabumi ini. Zaenal Arifin, salah