Perjalanan H. Andri Hamami Bersama BUMDes

“ Dalam beberapa tahun ke depan, BUMDes diharapkan menjadi inkubator para pelaku usaha baru dan dapat meningkatkan tarap perekonomian di Sukabumi.” – H. Andri Hamami –


Pasca pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi hasil Pilkada 2015, jauh-jauh hari telah direncanakan pembentukan Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi. H. Andri Setiawan Hamami ditugaskan sebagai ketua Tim, di dalamnya terdiri dari beberapa ahli ekonomi dan orang-orang yang memusatkan perhatian pada perkembangan usaha kecil dan menengah.

Pusat perhatian Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi terhadap sektor perekonomian masyarakat ini berupaya memikirkan bagaimana terbentuknya badan usaha secara legal dan telah memiliki payung hukum serta benar-benar memihak kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi.

Melalui beberapa kali pertemuan dan sejumlah evaluasi yang dilakukan secara bersama-sama, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi mulai mengambil langkah-langkah strategis untuk membangun BUMDes-BUMDes di setiap desa.

Merujuk kepada data yang diberikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, cikal-bakal BUMDes di desa-desa di Kabupaten Sukabumi berasal dari program-program sebelumnya yang telah berjalan seperti Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-Mandiri Perdesaan yang berperan di dalam kegiatan sektor keuangan non-perbankan; Simpan Pinjam Perempuan di setiap kecamatan.

H. Andri Setiawan Hamami, sebagai seorang pengusaha muda, memiliki pandangan bahwa sektor keuangan non-perbankan seperti adanya Unit Pengelola Kegiatan ini dapat dikembangkan bukan hanya pada bidang usaha simpan-pinjam saja. Membangun serta mengembangkan perekonomian masyarakat harus dilakukan secara utuh dengan memerhatikan berbagai potensi dan keunggulan sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap desa di Kabupaten Sukabumi.

Langkah pertama yang dilakukan oleh H. Andri Setiawan Hamami bersama Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi di atas dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan nyata yang sifatnya membumi serta memasyarakat. Selama satu semester di tahun 2016, sosialisasi dan kunjungan-kunjungan ke beberapa desa dilakukan secara intensif.

Selama tahun 2016, sosialisasi dan kunjungan dilakukan oleh H. Andri Setiawan Hamami bersama Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi ke beberapa kecamatan seperti Cidadap, Cisaat, Kadudampit, Sukabumi, Cikakak, , Cidahu, Parakansalak, dan Bojonggenteng yang telah memiliki badan-badan usaha sebagai cikal-bakal berdirinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Di dalam pelaksanaan Musrenbang tingkat Kecamatan pun, Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi secara simultan dan terus berkeliling secara marathon melakukan sosialisasi dan persuasi agar program-program yang direncanakan di dalam Musrenbang diarahkan pada peningkatan perekonomian.

Sosialisasi



Pada bulan Agustus 2016 sosialisasi dan pelatihan BUMDes diselenggarakan oleh Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi di Desa Sukatani. KKM Mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Tahun 2016 diisi dengan kegiatan Pelatihan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan tema: Peranan Badan Usaha Milik Desa dalam Membangun Ekonomi Masyarakat Sukatani.

Pelatihan diselenggarakan di Aula Pertemuan Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak dan dihadiri oleh para tokoh masyarakat Desa Sukatani. Acara dibuka oleh Sekretaris Kecamatan Parakansalak. Sekmat Parakansalak menegaskan tentang potensi-potensi di berbagai bidang yang dimiliki oleh Desa Sukatani, baik sektor pertanian maupun pariwisata.

Kepala Desa Sukatani, D Suherman memandang keberadaan BUMDes ke depan begitu penting, dimana pada awal tahun 2017 nanti, Indonesia akan menghadapi Asian Economy Community atau MEA. Hal yang menjadi hambatan dalam peningkatan pembangunan ekonomi masyarakat diakui oleh Kepala Desa Sukabumi yaitu akses permodalan.

H. Andri Hamami, sebagai pemateri dalam pelatihan ini memaparkan peran BUMDes ke depan akan menjadi salah satu strategi dalam Pembangunan Ekonomi di Perdesaan. Secara faktual, daerah Perdesaan merupakan wilayah periperal yang memiliki berbagai potensi.

Salah satu teknis pembentukan BUMDes adalah harus tersedianya data monografi dan profil desa dalam format digital, agar data potensial desa bisa diketahui oleh semua pihak yang akan konsern dalam Pembangunan Ekonomi Perdesaan.

Format digital data potensi desa telah disiapkan oleh Tim Ekonomi, salah satu tujuannya untuk mendeteksi potensi-potensi terutama sumber daya alam, social, dan kultural setiap desa di Kabupaten Sukabumi. Tampilan atau display data tersebut dapat diakses melalui website http://www.bumdesa.tk/2015/09/potensi-desa.html :



Selanjutnya, pada bulan September 2016 sosialiasi dan pelatihan BUMDes diselenggarakan di Kecamatan Cidadap. Sebagai ketua Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi, H. Andri Setiawan Hamami secara telaten melakukan sosialisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Setelah dua minggu lalu melakukan sosialisasi di Desa Sukatani, pada Hari Kamis (8 September 2016), sosialisasi diselenggarakan di Kecamatan Cidadap.

Kecamatan Cidadap berada sekitar 8-10 Km dari Jalan Utama Sagaranten merupakan sebuah wilayah dengan berbagai potensi agararis (perkebunan, hutan, dan pertanian) dan memiliki kandungan sumber daya mineral –energi yang tinggi.

Disebutkan oleh Camat Cidadap, Jenal Abidin, potensi pertanian dan perkebunan ini didominasi oleh pisang 'tanduk'.

Pejabat berwenang Cidadap ini menyebutkan potensi lainnya yang terdapat di Kecamatan ini yaitu peternakan domba. Kecuali itu, sampai saat ini, Kecamatan ini juga merupakan daerah penghasil jahe, vanili, dan jagung.



Materi sosialisasi yang disampaikan oleh H. Andri Setiawan Hamami berisi beberapa strategi peningkatan perekonomian di perdesaan. Desa harus menjadi pusat kekuatan perekonomian di negara ini, sebab apa yang dimiliki oleh setiap desa di Kabupaten Sukabumi merupakan potensi yang harus digunakan secara maksimal.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) disebutkan oleh H. Andri akan menjadi salah satu lembaga perekonomian di setiap desa di masa yang akan datang jika dikelola secara serius.

Hal penting sebagai salah satu syarat pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di setiap desa antara lain; Surat Keputusan dari Kepala Desa, adanya kepengurusan BUMDes, dan data-data potensi desa.



Untuk meyakinkan peran BUMDes di Kabupaten Sukabumi sebagai badan masyarakat yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, dua minggu kemudian H. Andri S Hamami bersama Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan Ekspose program BUMDes di Pendopo Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan yang diselenggarakan pada Hari Jum'at (16/9) dihadiri oleh unsur Muspida Kabupaten Sukabumi. H. Andri memberikan pemaparan, setiap desa diharuskan melakukan updating data sebagai salah satu prasarat utama pendirian BUMDes. Data Potensial desa merupakan media untuk mempromosikan desa tersebut ke khalayak agar ‎ lebih dikenal.

Membangun Gudang Pendistribusian



Di dalam mewujudkan program pendirian BUMDes di Kabupaten Sukabumi, pada tahap selanjutnya, didirikan gudang pendistribusian BUMDes yang akan memasok barang-barang kebutuhan bagi beberapa BUMDes yang membuka usaha di bidang perdagangan dan warung masyarakat.

Gudang BUMDes ini dibangun atas inisiasi dan pertimbangan bahwa rata-rata BUMDes di Kabupaten Sukabumi bergerak dalam bentuk usaha perdagangan dan warung-warung kecil. Di beberada desa seperti Desa Sukajaya telah dibentuk BUMDes yang bergerak pada sector usaha perdagangan dan warung masyarakat.



Slogan Tikukur, Ti Urang Keur Urang, yang digagas oleh Desa Sukajaya merupakan salah satu program desa tersebut dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Sejak pelaksanaan diseminasi BUMDes oleh DPMPD Kabupaten Sukabumi, beberapa persiapan telah dilakukan oleh BUMDes Sukajaya antara lain: Pembangunan Toko untuk BUMDes Grosir, Penananaman Nanas Madu sebagai bagian integral dari kegiatan BUMDes.

Diseminasi



Tidak sampai di sana, untuk melakukan sosialiasi dan evaluasi Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa menggagas pelaksanaan Diseminasi BUMDes.

Sebanyak 38 Badan Usaha Milik Desa yang telah diverifikasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa mengikuti Diseminasi BUMDesa bertempat di Hotel Sukabumi Indah pada hari Rabu (7/12).

Diseminasi atau penyampaian informasi kepada kelompok sasaran (BUMDes) ini merupakan salah satu upaya memberikan pemahaman dan strategi dalam meningkatkan dan mengembangkan pertumbuhan Badan Usaha Milik Desa yang telah berjalan‎.

H. Andri S Hamami sebagai ketua Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi menyampaikan strategi pengembangan BUMDES di Kabupaten Sukabumi kepada peserta kegiatan.

Fokus usaha yang sebaiknya dikembangkan oleh BUMDes -saat ini- adalah mendirikan grosir melalui badan usaha koperasi yang akan mengelola warung-warung.

Lebih jauh ditegaskan, keberadaan grosir yang dikelola oleh BUMDes bukan menjadi pesaing warung-warung yang telah ada melainkan sebagai mitra -bahkan- pemasok barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Terhadap salah satu persoalan pengembangan usaha yang dihadapi oleh banyak BUMDes, pihak BPR Sukabumi telah memberikan jalan keluar mengenai permodalan dari pihak Bank kepada BUMDes dengan mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan.

Workshop



H. Andri Setiawan Hamami, selaku ketua Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi menyampaikan materi terkait "Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal." di hadapan sekitar 150 peserta workshop.

Salah satu upaya penggalian potensi ekonomi desa adalah melalui pemberdayaan masyarakat desa dalam pengelolaan BUMDes.

Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes, menurut Andri Hamami, telah memiliki payung hukum dan aturan yang jelas di mana setiap desa bisa mendirikan BUMDes atas prakarsa masyarakat. Setelah terbentuk kepengurusan selanjutnya disahkan oleh Kepala Desa melalui Surat Keputusan.

Segmen-segmen usaha BUMDes harus memerhatikan potensi dan kebutuhan masyarakat setiap desa. Dengan demikian BUMDes yang didirikan akan lebih terukur dan terarah.

Lebih lanjut, ke depan, BUMDes akan menjadi pilar perekonomian masyarakat desa. Hal yang paling krusial diperlukan oleh setiap desa, menurut H. Andri Hamami, yaitu sikap dan mental entrepreneurhip atau jiwa kewirausahaan dari setiap pelaku BUMDes.

Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi sangat mengimbau agar program BUMDes ini dapat tersosialisasikan secara utuh kepada masyarakat.

Selama tahun 2016, Tim Ekonomi telah melakukan sosialisasi dan pemantauan kepada beberapa desa yang bisa menjadi pioneer atau pemrakarsa lahirnya BUMDes percontohan.

Dari 381 desa yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, tiga bulan lalu, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa telah melakukan inventarisasi sekiat 38 desa telah dikategorikan sebagai BUMDes potensial.

Keterlibatan Distributor Se-Sukabumi



Tim Ekonomi Kabupaten Sukabumi yang dipimpin oleh H. Andri Setiawan Hamami melakukan sosialisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) kepada para distributor se-Sukabumi.

BUMDes yang telah digagas oleh Tim Ekonomi, menurut H. Andri Setiawan Hamami untuk langkah awal akan memulai usaha yang bergerak di sektor perdagangan dan agro bisnis.

Para distributor diikutsertakan sebagai penyedia kebutuhan-kebutuhan pokok bagi BUMDes yang bergerak di bidang usaha dagang misalnya: BUMDes Mart.

Badan Usaha Milik Desa akan di-launching-kan oleh Tim Ekonomi dan DPMPD Kabupaten Sukabumi pada pertengahan Agustus tahun ini.

H. Andri Setiawan Hamami sangat optimis sekali, melalui BUMDes , perekonomian sebagai motor penggerak kesejahteraan masyarakat akan segera terwujud.

" Dengan perjuangan meskipun perlahan namun BUMDes akan menjadi salah satu lembaga yang akan dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Sukabumi." Ucap Ketua Tim Ekonomi Kab. Sukabumi di hadapan sekitar 40 distributor se-Sukabumi.

Sesuai dengan hasil diseminasi BUMDes Kabupaten Sukabumi, jumlah Badan Usaha Milik Desa yang telah dikategorikan sebagai BUMDes dengan Kategori B sebanyak 48 desa akan terus dibina oleh Tim Ekonomi.

FGD Membangun Kemitraan



Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Resort Prima, Desa Perbawati pada hari Kamis (31/8).

FGD ini difokuskan pada pembahasan "Peran Kemitraan Swasta dalam Membangun Perekonomian Desa Melalui BUMDes".

Dua puluh kecamatan dan dua puluh desa mengikuti FGD yang digagas untuk mewujudkan kegiatan BUMDes di Sukabumi.

Narasumber dari berbagai pihak swasta seperti: PT. Indowooyang, BPJS, dan Bank Jabar Banten memberikan materi kepada peserta diskusi terkait peran kemitraan ini.

H. Andri Setiawan Hamami, selaku Tim Ekonomi Kab. Sukabumi mengharapkan agar pembangunan ekonomi kerakyatan diawali oleh keseriusan dalam memulai usaha.

Lebih lanjut ia menjelaskan, banyak sekali peluang usaha yang belum sepenuhnya dimaksimalkan oleh pelaku usaha baru.

Untuk mewujudkan semua itu diperlukan adanya beberapa hal dalam diri seorang pelaku usaha, terutama pelaku usaha baru, antara lain; motivasi dan kreativitas usaha.

Dalam sambutan dari DPMD Kab. Sukabumi disampaikan, data potensi desa yang terinput akan menjadi ukuran bagaimana dinas bertindak dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui BUMDes.

H. Andri Setiawan Hamami mengharapkan agar data-data mengenai desa telah ter-display secara online agar dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

Launching



Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo memberikan pujian kepada BUMDes Terus Jaya Sehati, Desa Sukajaya.

Dalam sambutannya, Menteri DPDT dan Transmigrasi menyebutkan bahwa keberhasilan BUMDes di Kabupaten Sukabumi, seperti di Desa Sukajaya dapat mendongkrak kesejahteraan masyarakat setempat.

Kepala Desa Sukajaya, Deden Kunaefi mengatakan, keberhasilan usaha BUMDes Terus Jaya Sehati merupakan kontribusi berbagai lapisan masyarakat.

Atas keberhasilan salah satu BUMDes di Kabupaten Sukabumi itu, Mendes PDT dan Transmigrasi mengungkapkan rasa banggsa terhadap upaya yang telah dilakukan oleh pengelola BUMDes Terus Jaya Sehati.

Launching Bumdes di Kabupaten Sukabumi ini merupakan salah satu kerja nyata Tim Ekonomi, Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui DPMPD, dan seluruh unsur masyarakat perdesaan selama satu tahun setengah melakukan kegiatan dari sosialiasi hingga pelaksaannya.

KANG WARSA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan KAMI di Acara Qurban

Survey (Bagian I)